Diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah saw. didatangi oleh seorang laki-laki yang berpakaian serba putih, dan rambutnya sangat hitam. Lelaki itu bertanya tentang Islam, Iman dan Ihsan. Tentang keimanan, Rasulullah saw. menjawab yang artinya: “Hendaklah engkau beriman kepada Allah Swt. malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab Nya, rasul-rasul Nya, hari akhir, dan beriman pula kepada Qadar (takdir) yang baik ataupun yang buruk”. (H.R. Muslim).
Lelaki itu adalah Malaikat Jibril yang sengaja datang untuk memberikan pelajaran agama kepada umat Nabi Muhammad saw. Jawaban Rasulullah saw. yang dibenarkan oleh Malaikat Jibril itu berisi rukun iman. Salah satu dari rukun iman itu adalah iman kepada Qada dan Qadar. Dengan demikian, mempercayai Qa«±' dan Qadar merupakan kewajiban. Kita harus yakin dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, baik yang menyenangkan maupun yang tidak adalah atas kehendak atau takdir Allah Swt. Sebagai orang beriman, kita harus rela menerima segala ketentuan Allah Swt. atas diri kita. Di dalam sebuah hadis qudsi Allah Swt. berfrman yang artinya: ”Siapa yang tidak ridha dengan Qada'-Ku dan Qadar-Ku dan tidak sabar terhadap rencana-Ku yang aku timpakan atasnya, maka hendaklah mencari Tuhan selain Aku”. (H.R. at-Tabrani).
Takdir Allah Swt. merupakan iradah (kehendak) Allah Swt. Oleh sebab itu, takdir tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Tatkala takdir sesuai dengan keinginan kita, hendaklah kita bersyukur karena hal itu merupakan nikmat yang diberikan Allah Swt. kepada kita. Ketika takdir yang kita alami
tidak menyenangkan atau merupakan musibah, maka hendaklah kita terima dengan sabar dan ikhlas. Kita harus yakin bahwa dibalik musibah itu ada hikmah yang terkadang kita belum mengetahuinya. Allah Swt. Maha Mengetahui atas apa yang diperbuat-Nya.
Jadi, Beriman Kepada kepada Qada' dan Qadar (baik ataupun buruk) adalah hukumnya wajib. Bahwa Allah SWT yang mengatur, menghendeki, mengizinkan apapun yang terjadi di alam ini termasuk manusia.
Jika tidak beriman berarti dihukumkan kafir, karena tidak percaya Allah yang menciptakan, memperbuat, mengizinkan apapun yang terjadi. Contoh daun yang jatuh dari pohon adalah Takdir dan Ketentuan Allah SWT.
Marjani sudah membaca pak
BalasHapusShaffa Salsabila sudah membaca pa
BalasHapus