Senin, 17 Mei 2021

MENELADANI PERJUANGAN DAKWAH RASUL DI MADINAH

Hijrah titik Awal Dakwah Rasul SAW di Madinah



Reaksi kaum kafir Quraisy makin menjadi-jadi, ketika ajaran Islam makin berkembang. Sudah berbagai cara ditempuh oleh kafir Quraisy untuk menghentikan dakwah, baik dengan cara membujuk atau mengancam Rasulullah Saw. maupun keluarganya atau mengancam pengikutnya. Melihat para sahabatnya menderita akibat siksaan kafir Quraisy, Rasulullah pun menyarankan para sahabatnya untuk berhijrah ke Abesinia atau Etiopia. Berangkatlah 11 keluarga muslim, kemudian kira-kira 83 orang pada tahun 615 M dan mereka semua diterima dengan baik oleh raja Abesinia yang bernama Negus. Begitu kafir Quraisy mendengar kepergian mereka, diutuslah Amr bin al-Ash dan Abdullah bin Abu Rabi’ah sebagai utusan untuk menghadap Negus, mereka menuntut ekstradisi para imigran yang dituduh bersalah melakukan pembaharuan agama, yang bertentangan dengan agama nenek moyang. Namun, Negus menolaknya dan mereka pulang dengan tangan hampa. Usaha kafir Quraisy untuk menekan penyebaran Islam berakhir dengan kegagalan. Para pengikut Nabi Saw. tidak menghiraukannya betapa pun banyaknya pengalaman pahit yang dialami. Mereka lebih suka terbuang daripada melepaskan keislaman mereka.

Dikarenakan segala cara yang ditempuh kafir Quraisy mengalami kegagalan, mereka pun berencana untuk membunuhnya secara terangterangan. Namun, menurut undang-undang sosial Arab kala itu, setiap kabilah wajib melindungi warganya, begitu juga Bani Hasyim yang diketuai oleh Abu Thalib yang walaupun belum muslim bersedia memberikan perlindungan kepada Rasulullah Saw. yang merupakan warga Bani Hasyim. Abu Jahal, pemimpin Quraisy, lebih dari satu kali memohon kepada Abu Thalib untuk menghentikan Rasulullah Saw. berdakwah atau menarik perlindungannya. Akan tetapi, Abu Thalib terang-terangan menolaknya dan seluruh Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib memutuskan untuk menjaga Rasulullah Saw. dengan mempertaruhkan nyawa mereka, kecuali Abu Lahab sang paman, dia memisahkan diri dan malah bergabung dengan kafir Quraisy. Akibatnya, Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib diboikot oleh hampir seluruh kabilah Quraisy. Seluruh kabilah Quraisy dilarang berhubungan sosial dengan Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib seperti dalam pernikahan, perdagangan dan lain sebagainya. Hampir tiga tahun Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib menderita akibat boikot tersebut dan mengakibatkan tertangguhnya semua kegiatan penyebaran Islam. Sebagian orang-orang Quraisy yang berhati mulia menganggap boikot merupakan perbuatan yang tidak berperikemanusian dan mereka gencar menuntut agar boikot segera diakhiri dan akhirnya tuntutan tersebut berhasil.

 Segera setelah larangan dicabut, tak lama kemudian Abu Thalib sang pelindung Rasulullah Saw. wafat, disusul kemudian istri tercintanya Khadijah juga wafat. Tahun tersebut di kenal dengan nama Amulhuzni (tahun kesedihan). Dengan wafatnya kedua orang tersebut penyiksaan dan intimidasi kafir Quraisy makin meningkat dan menjadi-jadi sehingga Rasululluh Saw. pun memutuskan untuk tidak gencar lagi mendakwahi mereka. Kemudian, beliaupun memutuskan untuk pergi ke Thaif, tetapi apa yang terjadi, di sana pun Rasulullah Saw. tidak mendapat perlakuan lebih baik. Masyarakat Thaif melemparinya dengan batu dan mengusirnya. Akhirnya Rasulullah Saw. kembali ke Mekah. 

Kebencian kafir Quraisy pun semakin nyata, Rasulullah Saw. pun mengubah strategi dakwahnya, karena Rasulullah Saw. Merasa kafir Quraisy terlalu angkuh untuk mau memeluk ajaran Islam. Oleh karena itu arah dakwahnya kemudian ditujukan kepada para peziarah yang datang dari luar Mekah, yaitu mereka yang melaksanakan ibadah haji. Karena terkesan dengan kesungguhan dan kebenaran kata-katanya, pada tahun 612 M,  Enam orang yang berasal dari Yastrib menyatakan memeluk Islam. Mereka bersumpah tidak akan menyekutukan apa pun dengan Allah Swt., tidak akan berzina, tidak akan melakukan pencurian, tidak akan membunuh anak-anak mereka dan akan selalu patuh kepada Rasulullah Saw. Perjanjian ini disebut dengan Perjanjian Aqabah I, yang pesertanya adalah As’ad bin Zurarah, Rafi’ bin Malik, Ubadah bin ash-Shamit dan Abu Al-Haitsam bin At-Tihan. Sebelum mereka pulang ke Yastrib, Rasulullah Saw. menugaskan Mush’ab bin Umair untuk pergi bersama mereka guna mengajarkan al-Qur’an, mengajari mereka tentang Islam dan membantu mereka memahami agama. Perjanjian Aqabah I menandai tonggak sejarah yang penting karena ajaran Islam sudah menembus wilayah Yastrib. 

Mush’ab bin Umair kembali ke Mekah pada musim haji berikutnya bersama tujuh puluh orang laki-laki dan dua orang perempuan. Penduduk Yastrib tersebut mengundang Rasulullah Saw. untuk hijrah dan mereka mengambil sumpah bahwa mereka akan melindungi Nabi Saw. dan ajarannya dari bahaya apapun. Inilah Perjanjian Aqabah II. Perjanjian Aqabah II ini membuka lembaran baru bagi kelanjutan dakwah Rasulullah Saw. ke depannya, karena dari sinilah kemudian Islam mampu memancarkan sinarnya ke seluruh dunia. 

Kafir Quraisy sudah merasakan bahwa ada gelagat bahwa ajaran Islam sudah mulai diterima oleh masyarakat di luar Makkah. Meraka pun mulai merencanakan akan membunuh Nabi yang dipelopori oleh enam pemimpin Quraisy. Mereka adalah Abu Lahab, Abu Jahal, Hakam bin Al-Ash, Walid bin Utbah, Abul Bahtari dan Syaibah bin Rabi’ah. Untuk menghindari undang-undang sosial masyarakat Arab kala itu, kafir Quraisy mengumpulkan pemuda-pemuda dari seluruh kabilah Quraisy untuk membunuh Rasulullah Saw., sehingga Bani Hasyim akan kesulitan menuntut balas. 

Ketika rencana sudah dijalankan, para pemuda sudah mengepung rumah Rasulullah Saw., Allah Swt. memberikan petunjuk-Nya agar segera meninggalkan kediamannya, Ali bin Abi Thalib diperintahkan untuk berbaring di ranjangnya, kemudian bersama Abu Bakar bersembunyi di gua Tsur. Dari tempat itulah mereka berangkat ke Yastrib dan sampai di sana pada tahun 622 M. Peristiwa inilah, dikemudian hari ditetapkan sebagai tahun hijriyah oleh Khalifah Umar bin Khattab.

Sebab-sebab Rasulullah Saw. melakukan hijrah di antaranya adalah berikut ini. 
• Adanya perbedaan kondisi merupakan salah satu alasan berhijrah. Kondisi masyarakat Yastrib yang lembut dan watak masyarakatnya yang tenang, sehingga akan sangat membantu percepatan penyebaran ajaran Islam, sementara kondisi masyarakat Mekah menentang keras dakwah Rasulullah Saw. 
• Para nabi pada umumnya ditolak oleh kaumnya. Begitupun Rasulullah Saw., keberadaan Rasulullah Saw. sangat dihargai dan dihormati bahkan kedatangannya sangat dinantikan oleh masyarakat Yastrib. • Golongan bangsawan dan pendeta di Makkah merupakan dua golongan yang sangat terganggu dengan kehadiran ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Saw, sehingga mengganggu kepentingan mereka. Sementara di Yastrib tidak ada golongan bangsawan dan pendeta dari agama apa pun. Oleh karena itu, penyebaran Islam akan lebih mudah bila dibandingkan dengan ketika di Makkah.

 Orang-orang Yastrib mengundang Rasulullah Saw. dengan harapan bahwa melalui pengaruhnya dan nasihat yang diberikan, perang yang berkepanjangan antara suku Aus dan suku Khazraj segera berakhir. Dari segi agama, hijrah berarti diakuinya Rasulullah Saw. sebagai nabi, dan dari segi politik diterimanya Rasulullah Saw. sebagai penengah di antara kelompok-kelompok yang bertikai. Oleh karena itu, dakwah Nabi Muhammad Saw. di Madinah dapat diteladani dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena pada hakikatnya setiap muslim memiliki kewajiban berdakwah untuk menyebarkan kemuliaan ajaran Islam 

77 komentar:

  1. Alma Aprilia (4) sudah pa

    BalasHapus
  2. Latifah zahra (13) sudah pa

    BalasHapus
  3. Rusma Rahmaniah(34) sudah pa

    BalasHapus
  4. Alma Muttiya (05) X Mipa 2 Sdh

    BalasHapus
  5. Nur Laila (29) X MIPA 4 sdh paa

    BalasHapus
  6. Mona Salimah (17)X mipa 2 sdh pa

    BalasHapus
  7. Nurul latifah (X MIPA 2) sudah pa

    BalasHapus
  8. Siti Huzaimah (x mipa 2) sdh pa

    BalasHapus
  9. Gita Noor Yulianti (X IPS 3) sdh pa

    BalasHapus
  10. Muna Syahiro (X IPS 3) sdh pa

    BalasHapus
  11. Nala Maudy Aprilia (X IPS 3) sdh pa

    BalasHapus
  12. Muhammad Hairudin Noor (X IPS 3) sdh pa

    BalasHapus
  13. Aldo Alfianor Setiawan (X IPS 3) Sudah pa

    BalasHapus
  14. Salsabila Nairah (X IPS 3) Sudah pa

    BalasHapus
  15. Bakti Chairul Antara (X IPS 3) Sudah pa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bakti Chairul Anwari (X IPS 3) Maaf pa salah ketik

      Hapus
  16. Puteri Handayani (xips 3) sudah pa

    BalasHapus
  17. Nor Mahdalena X MIPA1 SUDAH PA

    BalasHapus
  18. Livia Nazwa (13) X MIPA 1 sudah pa

    BalasHapus
  19. Muhammad Ilham Jaelani (X MIPA 1) sudah membaca

    BalasHapus
  20. 17. Muazizah X MIPA 1, Sudah Membaca Pa

    BalasHapus
  21. Anggun Dwi Pramudia (6) X MIPA 1
    Sudah membaca pa

    BalasHapus
  22. Ade Nisa Ardiyanti (2) X MIPA 1
    Sudah membaca pa

    BalasHapus
  23. Muhammad Abdurrahman(X MIPA 1)sudah pa

    BalasHapus
  24. Ruri Sahida (35) X MIPA 1
    Sudah membaca pa

    BalasHapus
  25. Noor latifah (X mipa 1) sudah membaca

    BalasHapus
  26. Ria Maulida (32) X MIPA 1
    Sudah membaca pa

    BalasHapus
  27. Alya Adyza ( X MIPA 1 )
    sudah membaca pa

    BalasHapus
  28. Jihan Saputri (xips1)
    Sdh mmbca

    BalasHapus
  29. Muhammad Raihan (X IPS 1)
    Sudah membaca Pak

    BalasHapus
  30. Ahmad Maulana(2) x ips 1 sudah membaca

    BalasHapus
  31. Munawarah(XIps1)
    Sudah Membaca Pa

    BalasHapus
  32. Laisya Laelatus Sa'diya ( X IPS 1 )
    sudah membaca pak. 🙏🏻

    BalasHapus
  33. Ade Januar Pratama [X IPS 1] sudah membaca pak

    BalasHapus
  34. Radita Dzakiyyah (X Ips 1) sudah membaca pa

    BalasHapus
  35. Humairah (X ips1) sudah membaca pa

    BalasHapus
  36. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  37. Muhammad Ramadhani (X IPS 1) sudah selesai membaca

    BalasHapus
  38. mukarramah (Xips1) sudah membaca

    BalasHapus
  39. mukarramah (Xips1) sudah membaca

    BalasHapus
  40. Muh Agung Putra Ansar Sudah✓

    BalasHapus
  41. Salsabila Tahara (x ips1) sudah membaca pak maaf pak baru Ulun tulis dikomentar soalnya siang tadi belum sampai selesai Ulun baca materinya jadi sekarang pas sudah selesai baru Ulun tulis dikomentar.

    BalasHapus
  42. Putri pebri aulia (sudah pa)

    BalasHapus
  43. Zenia Choirunnisa (X Mipa 4 ) sdh pa

    BalasHapus
  44. Arman Maulana Kadapi (X MIPA 4) hadir pa

    BalasHapus
  45. Najwa Kamila (X MIPA 4) sudah pa

    BalasHapus
  46. Nur Laila (X MIPA 4) sudah pa

    BalasHapus
  47. Sarifah Jihan Ikrimah(X MIPA 4)sudah pa

    BalasHapus
  48. Nor ismawati (X MIPA 4) SDH pa

    BalasHapus
  49. Ade tsya p.f(X-MIPA4) udh pa

    BalasHapus
  50. Nazhiifah Aliyah (X MIPA 3) sudah membaca pa

    BalasHapus
  51. Riana ainiah (X mipa 3)Sudah membaca pak

    BalasHapus
  52. Muhammad Adnan Iqlima (X MIPA 3) Sudah pa

    BalasHapus
  53. Siti Ubaidah (X MIPA 3) sudah membaca pa

    BalasHapus
  54. Putri Yuliani (X MIPA 3) Sudah Membaca Pa

    BalasHapus
  55. Alya Deprina ( X MIPA 3 ) sdh pa

    BalasHapus
  56. Sheilla (X MIPA 3) Sudah Membaca Pa

    BalasHapus
  57. Aditya rubai (X MIPA 3) sudah membaca pa

    BalasHapus
  58. Putri Yuliana ( X IPS 2 ) Sudah Membaca Pa

    BalasHapus
  59. Salsabila Tahara (X Ips1) sudah selesai membaca pak.

    BalasHapus
  60. rusma rahmaniah(34) x mipa 2 sudah selesai membaca pa

    BalasHapus
  61. Muhammad Azmi Nasrullah(20)
    X MIPA 1
    Sudah Membaca

    BalasHapus
  62. Nama: Noor latifah
    Absen:27
    Xmipa 1
    Sudah membaca

    BalasHapus
  63. Nama :Ahmad Baihaki
    Absen :3
    X MIPA 2
    Sudah Membaca

    BalasHapus
  64. Siti Nazwa Dewi Lestari
    38
    Sudah selesai membaca

    BalasHapus
  65. Nama:M.Iqbal Setiawan
    Absen:15
    X MIPA 3
    Sudah membaca

    BalasHapus