Kaum kafir Quraisy menolak dan menentang ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Saw. Penolakan dan penentangan ini dipelopori oleh tokoh-tokoh kafir Quraisy, di antaranya Abu Lahab, Abu Jahal dan Abu Sufyan. Ada beberapa faktor yang mendorong kaum kafir Quraisy menentang Islam dan kaum Muslimin, antara lain adalah sebagai berikut.
1. Persaingan perebutan kekuasaan
Dalam kabilah besar Quraisy, sudah sejak lama terdapat golongan-golongan (keluarga besar) yang saling bersaing untuk merebut pengaruh dan kekuasaan. Tunduk kepada Nabi Muhammad Saw. menurut pendapat mereka sama dengan menyerahkan pimpinan atau kekuasaan kepada keluarga Muhammad Saw., yaitu bani Abdul Muthalib.
2. Persamaan hak dan derajat
Orang Quraisy memandang diri mereka lebih mulia dan lebih tinggi dibandingkan dengan golongan bangsa Arab lainnya sedangkan agama Islam memandang semua manusia itu memiliki hak dan derajat yang sama di hadapan Allah Swt. Oleh karena itu, orang Quraisy enggan masuk Islam yang menurut anggapan mereka akan menurunkan martabat dan merugikan kedudukan mereka. Mereka takut jika kedudukan mereka yang semula begitu dihormati dan disegani akan menjadi tersaingi oleh kekuatan Islam.
3. Taklid kepada nenek moyang
Semua adat-istiadat, kepercayaan, dan upacara-upacara keagamaan mereka dapatkan secara turun-temurun dari nenek moyang mereka. Mereka memegangi kepercayaan tersebut dengan sangat kuat dan membabi buta. Orang Quraisy berpendapat bahwa agama dan kepercayaan yang telah mereka anut sudah cukup bagi mereka dan tidak perlu ada ajaran baru.
Penentangan dan penolakan orang-orang Quraisy semakin menjadi-jadi. Kaum Quraisy melakukan intimidasi dan penganiayaan terhadap Nabi Muhammad Saw. dan umat Islam. Mereka memaksa budak-budak mereka yang telah masuk Islam untuk kembali kepada agama semula, yaitu menyembah berhala. Apabila menolak, mereka tak segan-segan menyiksanya hingga sekarat. Sungguh, ini adalah penyiksaan yang sangat kejam dan diluar batas kemanusiaan.
Terhadap Nabi Muhammad Saw. kaum kafir Quraisy juga sangat kejam, di antaranya adalah beberapa orang berikut.
• Hakam bin Ash dan Uqbah bin Muhith selalu meletakkan kotorankotoran ke punggung Nabi Muhammad Saw. saat beliau salat.
• Ummu Jamil (istri Abu Lahab) sering meletakkan duri-duri di depan pintu rumah Rasulullah Saw. supaya beliau kesakitan terkena duri tersebut.
• Nabi Muhammad Saw. pernah dipukul saat beliau berada di masjid. • Rasulullah Saw. pernah dicaci maki dan dilempari batu oleh para pemuda Thaif ketika berdakwah di daerah tersebut.
Kaum kafir Quraisy juga melakukan pemboikotan terhadap Nabi Muhammad Saw. dan umat Islam. Kaum kafir Quraisy melarang anggota kelompoknya untuk
(1) berbicara dengan orang Islam;
(2) melakukan jual beli dengan orang Islam; dan
(3) menikah dengan orang Islam
Pemboikotan ini berlangsung selama tiga tahun sebagai akibatnya dalam kurun waktu itu umat Islam sangat menderita. Dalam penderitaan dan kesedihan tersebut, Nabi Muhammad Saw. tetap sabar dan tabah, dan yakin akan mendapatkan pertolongan dari Allah Swt. Hikmah yang dapat dipetik dari intimidasi yang dilakukan kafir Quraisy adalah bahwa kewajiban seorang muslim tetap berpegang teguh pada ajaran Islam dan membangun masyarakat Islam yang baik untuk terciptanya semua itu harus menempuh jalan yang sulit, menghadapi segala bahaya, serta mengorbankan waktu, tenaga, harta bahkan nyawa.
Seandainya Allah Swt. berkehendak, tentu saja sangat mudah bagi-Nya mewujudkan komunitas Islam yang adil, makmur, dan sejahtera setelah menyatakan beriman kepada-Nya. Dengan demikian, apa pun yang dialami oleh para dai yang menegakkan panji-panji Islam merupakan sunnah Ilahi. Bila mendapatkan kesulitan, tetaplah optimis karena seseorang dapat merasakan kebahagiaan bila pernah mengalami penderitaan dan kesulitan.